Kata-kata reuni ini akan keluar dari suara-suara orang yang dulu pernah mengenyam apa itu sekolah apa itu kuliah dan lain sebagainya. Beda kalau dengan orang yang tidak pernah makan pojokan sekolah (sebutan orang yang tidak pernah tamat sekolah) atau orang sekolah saat bukan masa-masa sekolah atau sekolah saat sudah bekerja. Reuni sendiri dalam kamus bahasa indonesia berarti pertemuan kembali (bekas teman sekolah, kawan seperjuangan, dan sebagainya) setelah berpisah cukup lama. Namun ada kalimat kalimat indah dari kata reuni itu sendiri, misal yang dicuplik dari orang yang pernah merasakan reuni:
- Aku tidak tahu kenapa dan bagaimana, tapi aku yakin dengan apa yang kurasakan. Sejak bertemu denganmu di acara reuni itu, aku merasa kau adalah seseorang yang penting dalam hidupku. – Ilana Tan
- Reuni keluarga itu nggak baik untuk kesehatan mental bagi para lajang. – Riri Sardjono
- Ini aku, entahlah kalau kalian, tapi tujuanku kuliah adalah agar nanti bisa reuni. – Pidi Baiq
- Kalau tiap hari reuni, namanya bukan reuni. – Silvarani
Dari berbagai sudut pandang bagaimana reuni itu bermanfaat, itu tergantung pada bagaimana mensikapi dan memaknai dari kata itu sendiri.
Coba kita ambil sudut pandang yang mengannggap reuni adalah hal yang kurang bermanfaat misalnya:
- Ajang pamer dan riya, menyebarkan fitnah, ghibah, yang semua itu sangat dilarang dalam agama, sebagaimana di jelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits di bawah ini, yang artinya:
“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (Q.S. 2 Al Baqarah 191)
“Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata : Kami pernah bersama Nabi saw lantas ada bau busuk yang melambung ke angkasa . Lalu Nabi saw bersabda : Tahukah kamu bau busuk apakah ini? Ini adalah bau busuk orang-orang yang ghibah (mengumpat) orang-orang mukmin.” (H. R. Ahmad no. 15164)
- Dan juga tidak kalah mudharatnya yaitu bila ketemu mantan pacar sehingga menimbulkan debar-debar asmara yang sudah berlalu puluhan tahun lalu. Ini bisa menimbulkan selingkuh hati atau jalan menuju perselingkuhan dan perzinaan. Yang mana hal ini juga dilarang dalam agama, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits dibawah ini, yang artinya:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. 17 Al Israa’ 32)
“Dari Ibnu Abbas dari Nabi saw, beliau bersabda : Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan ditemani mahromnya. Lalu seorang laki-laki bangkit seraya berkata, Wahai Rasulullah, isteriku berangkat hendak menunaikan haji sementara aku diwajibkan untuk mengikuti perang ini dan ini. Beliau bersabda : Kalau begitu, kembali dan tunaikanlah haji bersama isterimu.” (H. R. Bukhari no. 5233)
Nah kita juga mencoba menelaah tentang bagaimana kemanfaatanya:
- Reuni, selain untuk memutar memori lama di otak, juga untuk memperbaiki fungsi bagian otak yang mengurus kesenangan, memutar kembali memori adalah suatu upaya mencegah berbagai penyakit.
- Kita akan bertemu kembali dengan teman-teman lama semasa sekolah. Hubungan dengan teman akrab semasa sekolah mungkin sempat terputus karena hilang komunikasi atau tenggelam dalam kesibukan masing-masing. Reuni ini adalah wadah untuk merekatkan kembali persahabatan yang sempat putus.
- Reuni juga ajang untuk silaturrahim, yang mana silaturrahim ini sangat dianjurkan oleh agama. Dalam sebuah hadits dijelaskan, yang artinya:
“Dari Ibnu Syihab dia berkata; telah mengabarkan kepadaku Anas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda: Barangsiapa ingin lapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung hubungan kekerabatan atau silaturrahim.” (H. R. Bukhari no. 5987 dan Muslim no. 6688)
Supaya acara reuni itu bisa membawa manfaat dan tidak menimbulkan kemudharatan maka kita lakukan beberapa hal di bawah ini:
Kita hadir dalam reuni sebagai teman yang sederajat, seperti waktu kita masih bersama-sama dulu. Peserta reuni harus memiliki jiwa besar, toleran dan mau menahan diri. Bersedia menanggalkan semua atribut dalam dirinya seperti, jabatan, status sosial, maupun kekayaan.
Jangan membuat teman lain rendah diri atau sakit hati, sebaiknya kita tidak menceritakan keberhasilan bisnis, jabatan, status sosial, kekayaan yang kita dimiliki, kehebatan anak atau istri kita, yang dapat menimbulkan kesan menyombongkan diri atau pamer keberhasilan.
Jangan cemburu, jika teman pria / wanita yang dulu pernah kita taksir tampak lebih dekat dan akrab dengan teman yang lain. Atau jangan cemburu lagi jika terungkap kisah cinta teman pria / wanita incaran kita, justru pada teman kita sendiri. Jadikan itu lelucon masa lalu saja jangan menjadikan suasana menjadi kaku gara-gara kisah asmara masa lalu.
Misalnya, kita harus menjauhi mantan pacar yang kebetulan menikah dengan teman sekolah kita. Semua sudah berlalu, apalagi sekarang kita sudah memiliki keluarga masing-masing. Kisah asmara masa lalu biarlah menjadi kenangan masing-masing yang tidak perlu dibicarakan lagi