Hari Sabtu tepatnya tanggal 17 Januari 2009 aku berkunjung ke rumah buyut di Limbangan, Kendal. Perjalanku ke sana sudah sukup sore sehingga sampai di Ambarawa sudah waktu magrib lebih-lebih saat itu hujan deras.
Aku bersama istriku dan anakku yang bungsu bersepeda motor menyusuri jalan yang penuh kubangan-kubangan air setinggi lutut orang dewasa, aku sempat panik karena air itu sangat deras dan penuh dengan jurang-jurang tapi alhamdulillah selamat dan sampai tujuan sekitar pukul 21 malam.
Cerita route yang kutempuh memang membuat hati deg-degan. Setelah masuk kota Ambarawa kemudian ambil jalan belok kiri ke arah Bandungan sepanjang perjalanan aku sudah merasakan bakal menakutkan begitu mulai masuk pertigaaan kearah candi Gedong Songo disana air sudah mulai banyak dan masuk ke jalan ditambah keadaan gelap setiap ada jalan menurun disitu terjadi kubangan air yang dalam untung saja motor yang aku kendarai tidak macet dijalan.
Sesampainya di Bandungan perjalanan aku lanjutkan ke arah Sumowono ternyata keadaan jalan semakin parah aku sempat akan hanyut namun aku berhasil naik karena air begitu deras dan dalam. Perjalanan aku hentikan sejenak setibanya di Sumowono aku berteduh di mushola. dan berhenti untuk sholat magrib dan isya. Aku sempat mau berhenti karena aku membayangkan perjalanan yang akan kulalui berikutnya lebih berbahaya. Kemudian aku telpon saudaraku mengenai keadaan perjalanan ke bawah.
Tetapi ternyata keadaan berbeda di bawah tidak terjadi hujan, namun aku tetap minta dijemput untuk menemai karena kabarnya ada lokasi yang rawan dari kejahatan. Perjalanan aku lanjutkan setelah adikku tiba namun dalam perjalanan kabut sangat pekat sehingga batas pandang sangat dekat aku harus ekstra hati-hati karena di kiri jalan banyak jurang yang mungkin setiap saat mengancam jiwa jika tidak hati-hati. Akhirnya aku lega karena bisa sampai di tujuan Desa Limbangan….