Kesungguhan dalam berdoa

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

“ManJada wa jada” ungkapan Allah yang sangat sederhana ini mengandung makna yang sangat dalam untuk di telaah dan diikuti, bagaimana tidak manusia sebagai mahluk individu dan mahluk sosial tidak akan lepas dari bantuan sang kholiknya.

Sarana yang tepat untuk memohon bantuan kepada sang pencipta adalah dengan berdoa. Berdoa adalah salah satu ibadah ruhiyah, yang mana  rohani selalu mengkonsumsi kebutuhan tentang hal ini. Berdoa juga berfungsi sebagai sarana interaksi antara seorang hamba kepada tuhannya.  Disamping itu Allah sendiri berfirman didalam surat Al Baqoroh 186 yang artinya : ” Dan apabila hamba-hamba Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasanya aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia berdoa kepada Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.  Sejalan dengan Sabda Nabi Muhammad menegaskan bahwa “Doa itu adalah ibadah”.

Melaksanakan kegiatan berdoa harus didasari hati yang sungguh-sungguh, dan ada beberapa catatan agar doa itu dapat dikabulkan oleh Allah antara lain :

1. Ikhlas

Melaksanakan sesuatu pebuatan, pastilah harus didasari dengan rasa ikhlas agar nantinya tidak akan sia-sia. Gambaran perbuatan yang sia-sia adalah seperti debu yang berada diatas sebongkah batu yang licin dan apabila diguyur hujan maka musnahlah debu itu dari tempatnya.

2. Tidak tergesa-gesa (isti’jal)

Dalam berdoa dengan didasari rasa kesabaran yang tinggi dan tidak boleh tergesa-gesa dalam menentukan apakah doanya dikabulkan atau tidak. Sabda Rasulullah SAW : “Doa seseorang hamba masih akan tetap dikabulkan selama tidak berdoa dengan tujuan dosa atau memutus silaturohim dan selama tidak isti’jal.” Sesorang sahabat bertanya,  Wahai Rosulullah, apa itu isti’jal?” Beliau menjawab :”(Yaitu seseorang) mengatakan, ‘Saya sudah berdoa tetapi belum juga dikabulkan”, lalu ia merasa rugi di saat itu dan ia tinggalkan doanya.” (HR Muslim, Tirmidzi, dan Abu Daud).

3. Untuk Kebaikan

Disamping tersebut diatas tujuan berdoa harus untuk kebaikan. abda Rasulullah SAW : “Doa seseorang hamba masih akan tetap dikabulkan selama tidak berdoa dengan tujuan dosa atau memutus silaturohim”. (HR Muslim).

4. Dengan menghadirkan hati

Maksud menghadirkan hati adalah dengan penuh perasaan dan keyakinan yang tinggi, bahasa janya “manther” atau juga disebut juga khusu’. Ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad :”Jika kalian berdoa, memintalah kepada Allah ta’ala. intalah dengan disertai keyakinan bahwa permintaan kalian akan dipenuhi (dikabulkan), karenasesungguhnya Allah ta’ala tiada akan mengabulkan doa hamba yang lalai.” (HR Ahmad).

5. Menggunakan sesuatu yang halal dan thoyyib (baik).

Yang lebih penting lagi adalah kita harus menjaga sesuatu yang digunakan hal yang haram dan tidak baik. Baik itu berupa makanan, minuman, dan pakaian yang dikenakan. Karena masih ada hal yang melekat pada kita benda yang haram maka tidak akan diterima doa kita selama 40 hari.

6. Membaca Shalawat Nabi.

Ini berdasar sabda beliau Rosulullah SAW yaitu : “Setiap doa tertahan hingga dicuapkannya shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.” (Hadish riwayat Al-Jamius Shaghir)

7. Bersikap Amar ma’ruf nahi munkar.

Maskud kalimat diatas adalah seorang hamba harus senantiasa berusaha untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh agama dan menjauhi semua larangamya. Karena seoarang hamba yang demikian akan senantiasa selalu menjaga perilaku dan diperbuatnya.

Demikian mudah-mudahan bermanfaat, jaza kumullohi khoiran, wassalamualaikum Wr. Wb.

Posts created 34

Pos Terkait

Mulai mengetik pencarian Anda diatas dan tekan enter untuk mencari. Tekan ESC untuk batal.

kembali ke Atas